MANADO, Lidik News – Sejumlah proyek pekerjaan yang dikelola Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara (Sulut) tahun anggaran 2022 sebesar 738 miliar sampai akhir tahun sudah mencapai progres komulatif kurang lebih 98 persen.
Masih ada beberapa paket pekerjaan yang terpaksa harus molor waktu penyelesaiannya sesuai kontrak ,disebabkan halangan dilapangan. Antara lain, pekerjaan oprit jembatan sosongian Tumpaan kabupaten Minahasa Selatan terlambat karena pembebasan lahan oleh Pemkab baru tuntas pada pertengahan desember 2022.
Begitu juga dengan penggantian jembatan Ammat di kabupaten Talaud, kendala yang dialami yakni pengadaan material yang digunakan untuk membangun jembatan harus didatangkan dari luar daerah sehingga agak susah dalam pengangkutan menggunakan kapal tongkang.
Hal yang sama terjadi di ruas jalan Kayak-Kotamobagu, pengecoran tiga buah box culvert crossing harus tertunda penyelesaian karena pelaksanaan pekerjaan secara bergantian di masing-masing sisi jalan, mengingat jangan sampai mengganggu arus lalu lintas kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut.
“Namun kami tetap berupaya agar semua paket pekerjaan tahun anggaran 2022 selesai 100 %. Dan karena penyelesaiannya ada di masa denda maka tentunya diakhir pekerjaan akan dihitung”, ujar Hendro Satrio M.K, ST.MT, Kepala BPJN Sulut.
Lebih lanjut Satrio yang ditemui di ruangannya menjelaskan bahwa alokasi anggaran sebesar 847 miliar ini untuk keseluruhan preservasi jalan dan jembatan nasional sepanjang 1.682 km.
Adapun pelaksanaanya antara lain melanjutkan paket pekerjaan multiyears di kabupaten Talaud yakni peningkatan jalan tanah menjadi jalan hotmix sepanjang 23 km serta penggantian lima buah jembatan kayu di ruas jalan Esang-Rainis.
Selain itu juga akan ada pelebaran jembatan Sawangan di ruas jalan RingRoad II, dan oleh BPJN XV Sulut akan dibangun duplikasi jembatan Ranowangko Minahasa Selatan mengganti jembatan yang amblas akibat bencana abrasi. Jembatan rangka baja ini dibangun berdamping di jalan nasional.
Di ruas jalan Maelang-Biontong-Atinggola panjang 100 km, pekerjaan preservasi kurang lebih 50 km yang rusak parah dan perlu diaspal kembali.
Kemudian di ruas jalan Manado Other RingRoad (MORR) III tahap 3 akan dilanjutkan pekerjaan jalan baru dengan target 1,9 km.
Bahkan diawal tahun anggaran ini sudah ada tanda tangan kontrak kerja pelaksanaan preservasi ruas jalan Wori-Likupang-Girian 100 km dan yang akan diperbaiki sepanjang kurang lebih 40 km.
“Jadi secara keseluruhan anggaran ini digunakan untuk preservasi jalan dan jembatan, pembuatan saluran-saluran, dan pengecoran bahu jalan di daerah permukiman padat penduduk, daerah perkantoran, daerah tanjakan serta daerah tikungan tajam yang ada di wilayah BPJN XV,” tutup Satrio.
Komentar